tafsir al-qura'an surah al-baqarah:7

Pada ayat pertama disebutkan bahwa mereka tidak beriman, dan pada ayat ini disebutkan alasannya, yaitu: Pada ayat pertama, Allah menyebutkan bahwa
Share it:

 ختم الله على قُلُوبهم وعَلى سمعهم

“Allah mengunci mati hati mereka dan pendengaran mereka”.


Pada ayat pertama disebutkan bahwa mereka tidak beriman, dan pada ayat ini disebutkan alasannya, yaitu: 
Pada ayat pertama, Allah menyebutkan bahwa mereka tidak beriman, 

dan pada ayat ini Dia menyebutkan alasannya, yaitu firman-Nya, “Allah telah mengunci mati hati mereka”: Segel adalah sifat sesuatu, sehingga apa yang ada di luarnya tidak dapat memasukinya, dan apa yang ada di dalamnya tidak dapat meninggalkannya, karena itu segel pada pintu.

Jadi, firman-Nya: “Allah mengunci mati hati mereka”, Ibnu Katsir menyebutkan beberapa pendapat tentang maknanya, salah satunya: Yang mana: Dia memberi balasan kepada mereka atas kekafiran mereka dengan mengunci hati mereka.

Di awal Surah Al-Baqarah, Allah menjelaskan beberapa golongan manusia yang menghadapi kebenaran dengan berbagai sikap. Setelah menyebutkan ciri-ciri orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang beriman secara ikhlas, Allah kemudian membahas tentang golongan yang menolak kebenaran, yaitu orang-orang kafir. Allah berfirman:

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ سَوَآءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ

“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.”
(QS. Al-Baqarah: 6)

Ayat ini menjelaskan sebab mengapa mereka tidak beriman: karena Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, serta menutupi penglihatan mereka. Ini bukan sekadar kondisi pasif, melainkan kondisi aktif sebagai akibat dari penolakan dan kedegilan mereka terhadap kebenaran.

Penjelasan Kata "خَتَمَ" (Khatama – Mengunci/Menyegel)

Kata “خَتَمَ” secara bahasa berarti menutup sesuatu dengan rapat, seperti segel pada pintu atau bejana. Tujuannya agar tidak ada yang bisa masuk ke dalamnya dan tidak ada yang keluar darinya. Dalam konteks ayat ini, Allah menggunakan kata tersebut untuk menggambarkan keadaan hati mereka: tertutup dari hidayah, dari cahaya iman, dan dari kebenaran yang disampaikan oleh Rasulullah .

Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan bahwa makna “Allah mengunci hati mereka” adalah bentuk hukuman dari Allah atas kekufuran dan penolakan mereka. Mereka telah dengan sengaja menutup diri dari kebenaran, berpaling dari petunjuk, dan membangkang dari wahyu yang dibawa oleh Rasulullah . Maka sebagai balasan, Allah mengunci hati mereka sehingga tidak lagi bisa menerima petunjuk.

Ibnu Katsir menukil pendapat dari beberapa ulama, di antaranya:

1.         Sebagian ulama mengatakan bahwa maksud “خَتَمَ اللَّهُ” adalah bahwa Allah memberi balasan kepada mereka atas kekafiran mereka.

2.         Yang lain mengatakan bahwa Allah mengetahui dalam ilmu-Nya yang azali bahwa mereka tidak akan beriman, dan Allah memberitahukan keadaan mereka yang hakiki.

3.         Sebagian ulama salaf juga mengatakan bahwa penyegelan hati adalah bentuk konsekuensi dari pilihan mereka sendiri: mereka menolak, maka Allah pun menutup jalan mereka kepada iman.

Hati, Pendengaran, dan Penglihatan: Tiga Pintu Masuk Kebenaran

Mengapa yang disebut adalah hati, pendengaran, dan penglihatan?

1.         Hati (قلب): Inilah pusat keimanan, pusat perasaan, pemahaman, dan keinginan. Jika hati mati, maka seluruh anggota tubuh juga kehilangan arah.

2.         Pendengaran (سمع): Merupakan salah satu alat utama untuk menerima ilmu dan wahyu. Al-Qur’an sering dibacakan, dan mereka mendengarnya, namun mereka tetap tidak terpengaruh.

3.         Penglihatan (بصر): Digambarkan ditutupi oleh "ghisyawah" (selaput atau kabut), karena meskipun mereka melihat, namun mereka tidak benar-benar memahaminya.

Dengan tiga alat utama untuk memahami dan menerima kebenaran ini tertutup, maka tidak ada lagi harapan untuk perubahan pada diri mereka.

Apakah Ini Bentuk Ketidakadilan dari Allah?

Sebagian orang mungkin bertanya: "Apakah adil bila Allah menutup hati mereka sehingga mereka tidak bisa beriman?"

Jawabannya: Ini bukan bentuk kezhaliman dari Allah, karena Allah tidak menutup hati mereka secara tiba-tiba tanpa sebab. Mereka telah lebih dulu memilih jalan kekufuran, menolak tanda-tanda kebenaran, dan berulang kali berpaling dari peringatan para nabi. Maka sebagai balasan, Allah mengunci hati mereka sebagai bentuk 'ijza` (penghalangan) dari petunjuk, sesuai dengan kehendak dan keadilan-Nya.

Dalam banyak ayat, Allah menegaskan bahwa penyegelan hati itu adalah akibat dari dosa dan penolakan yang terus-menerus:

 

Share it:
Next
This is the most recent post.
Previous
Older Post

Fiqih

ibadah

idhul adha

isalm

muslim

puasa

qurban

ramdhan

sholat

Post A Comment: