إذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ (رواه مسلم، رقم 1631)
“Jika anak Adam meni
nggal, terputuslah amalnya kecuali dari
yang tiga; Shedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak saleh yang
mendoakan.” [HR. Muslim, no. 1631]
1. SEDEKAH SECARA SEMBUNYI-SEMBUNYI
اَلَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً فَلَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
Orang-orang yang menginfakkan hartanya pada malam dan siang
hari, baik secara rahasia maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di
sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih.
Di sini dilaporkan bahwa adalah lebih baik bagi mereka yang
memberikan sedekah kepada orang miskin secara diam-diam, dari pada
memamerkannya secara terang-terangan. Allah Ta'ala menegaskan relevansi jalan
gaib dan khususnya jalan mendekati orang-orang miskin, dengan firman-Nya,
"Seandainya kamu menyembunyikannya, tentulah itu lebih baik bagimu."
Tidak, aku tidak melakukannya.
Beberapa tindakan amal tidak dapat disembunyikan, seperti
mempersiapkan pasukan untuk perang, membangun jembatan, dan mengairi sungai.
Ada banyak keuntungan mendatangi orang miskin secara rahasia dan
merahasiakannya.
Dan marilah kita bersikap asketis dalam hubungan dan
interaksi kita satu sama lain. Dan ini menjadi nilai tambah dalam konteks
menunjukkan sikap ramah terhadap-Nya dengan beramal dengan ikhlas, tanpa ingin
dilihat orang dan tanpa mengharapkan pujian dari mereka. Karena itu, ketika
memberi kepada orang miskin, lebih baik memberi secara rahasia daripada memberi
secara terang-terangan di depan orang lain.
Kemudian beliau mengabarkan bahwa pelakunya adalah salah
seorang di antara tujuh orang yang akan berdiri di bawah naungan ‘Arsy Allah
pada hari kiamat. Karena itulah, Allah Ta'ala menganugerahkan banyak kebaikan
kepada orang-orang yang memberi dan juga memberi tahu mereka bahwa Dia akan
mengampuni semua kesalahan mereka karena sedekah mereka.
2. SEDEKAH YANG WAJIB DI TUNAIKAN
irman-Nya Azza wa Jalla :
إِن تُبْدُواْ الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاء فَهُوَ خَيْرٌ لُّكُمْ ﴿٢٧١﴾ سورة التوبة
Jika kamu
menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu. [Al-Baqarah/2:271]
Nabi Muhammad bersabda
:
وَخَيْرُ الصَّدَقَةِ عَنْ ظَهْرِ غِنًى
“Sebaik-baik sedekah
adalah dari harta yang lebih.” [HR. Al-Bukhari].
3. SEDEKAH DALAM SITUASI KEKURANGAN DAN KEBUTUHAN
"Baiknya bagi
seseorang bahwa ia bersedekah dengan kelebihan hartanya, menyisakan untuk
dirinya makanan yang cukup untuk menghindari fitnah kefaqiran, dan kemungkinan
penyesalan yang datang setelahnya atas apa yang telah diperbuatnya, sehingga
dapat mengugurkan ganjarannya," kata Al-Baghawi Rahimahullah.
bersabda Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
سَبَقَ دِرْهَمٌ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ ، قَالُوا : وَكَيْفَ ، قَالَ : كَانَ لِرَجُلٍ دِرْهَمَانِ تَصَدَّقَ بِأَحَدِهِمَا وَانْطَلَقَ رَجُلٌ إِلَى عُرْضِ مَالِهِ فَأَخَذَ مِنْهُ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ فَتَصَدَّقَ بِهَا
“Satu dirham dapat mengungguli seratus ribu dirham.” Para
sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana bisa?” Beliau bersabda,
“Seseorang (hanya) mempunyai dua dirham, lalu dia sedekahkan salah satunya.
Sedang salah seorang lainnya mempunyai harta banyak, kemudian dia mengambiil
seratus ribu dirham darinya lalu menyedekahkannya.” [HR. An-Nasa’i, Shahih
al-Jami’].
"Baiknya bagi seseorang bahwa ia bersedekah dengan
kelebihan hartanya, menyisakan untuk dirinya makanan yang cukup untuk
menghindari fitnah kefaqiran, dan kemungkinan penyesalan yang datang setelahnya
atas apa yang telah diperbuatnya, sehingga dapat mengugurkan ganjarannya",
kata Al-Baghawi Rahimahullah.
0 Comments