Terjebak dalam Rutinitas: Mengingat Kembali Tujuan Hidup Sejati

 

Terjebak dalam Rutinitas: Mengingat Kembali Tujuan Hidup Sejati

Terjebak dalam Rutinitas: Mengingat Kembali Tujuan Hidup Sejati


Apakah Anda pernah merasa terjebak dalam rutinitas dunia yang sibuk sehingga melupakan hal-hal yang sebenarnya lebih penting? Ustadz Syafiq Riza Basalamah dalam videonya membahas penyebab utama yang sering membuat kita terpaku pada kesenangan dunia dan melupakan persiapan untuk kehidupan abadi di akhirat. 


Beberapa penyebab tersebut termasuk cinta berlebihan terhadap dunia, kurangnya pengetahuan tentang Allah, serta dosa yang terus-menerus. Semua ini dapat menghambat kita untuk mencapai tujuan hakiki kita. Mari kita bersama-sama memahami dan menghindari jebakan-jebakan ini agar kita dapat hidup lebih fokus dan konsisten dalam meraih kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.


Salah satu penyebab utama kita terjebak dalam rutinitas dunia adalah cinta yang berlebihan terhadap dunia. Seakan-akan kita akan hidup selamanya, kita lupa bahwa hidup ini hanyalah sementara. 


Proses kehidupan dari bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, hingga tua dan mati adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari. Meskipun cinta dunia adalah hal yang alami, namun jangan sampai berlebihan. Bahkan istri Firaun, yang tinggal di istana megah, tetap berdoa meminta rumah di surga. 


Sebaliknya, istri Nabi Nuh yang hidup bersama nabi pun bisa lalai karena terlalu terikat dengan dunia. Allah dalam Al-Qur'an, Surat Ar-Rum ayat 6-7, mengingatkan kita bahwa cinta dunia adalah penyebab utama kelalaian manusia terhadap akhirat.



Kurangnya Pengetahuan tentang Allah


Kurangnya pengetahuan tentang Allah juga menjadi penyebab seseorang lalai terhadap akhirat. Kesibukan dengan urusan dunia sering kali membuat kita melupakan Tuhan yang menciptakan segala sesuatu. Tanpa mengenal Allah, kita tidak menyadari betapa pentingnya perintah dan larangan-Nya yang sebenarnya untuk kebaikan kita. 

Allah memberikan segala perintah-Nya sebagai bentuk kasih sayang, untuk melindungi kita dari bahaya. Seperti orang tua yang melarang anaknya mengonsumsi makanan tertentu demi kesehatan mereka, Allah juga mengatur hidup kita demi kebaikan kita sendiri.



Dampak Dosa dan Lingkungan


Dosa yang terus-menerus juga dapat menggelapkan hati kita, membuat kita semakin lalai. Dosa ibarat sumbatan dalam jantung yang membuat kita sulit bergerak maju menuju kebaikan. 

Rasulullah SAW mengingatkan bahwa kemaksiatan dapat membuat hati kita menjadi keras dan jauh dari Allah. Selain itu, lingkungan dan kawan-kawan kita juga berperan besar. 

Jika kita bergaul dengan orang-orang yang selalu mengajak pada kebaikan dan mengingatkan kita pada akhirat, maka kita akan terpengaruh positif. Sebaliknya, jika teman-teman kita hanya fokus pada kesenangan dunia, kita juga akan ikut terjebak dalam kelalaian.



Ambisi Dunia dan Bicara yang Berlebihan


Ambisi yang terlalu panjang terhadap dunia juga dapat membuat kita lupa akan akhirat. Angan-angan kosong tanpa tindakan nyata hanya akan mengalihkan perhatian kita dari tujuan sebenarnya. 

Allah berfirman dalam Surat Al-Hijr ayat 3 mengingatkan bahwa mereka yang terlalai oleh angan-angan kosong akan mengetahui akibat perbuatan mereka kelak. Selain itu, terlalu banyak bicara yang tidak bermanfaat juga dapat mengeraskan hati. Rasulullah SAW menyarankan untuk membatasi pembicaraan yang tidak mengandung dzikrullah agar hati kita tetap lembut dan dekat dengan Allah.


Lupa Kematian dan Hari Akhir



Terakhir, lupa akan kematian dan hari akhir membuat kita terus berburu kesenangan dunia tanpa memikirkan akhirat. Kematian adalah kepastian yang harus selalu diingat agar kita selalu siap menghadapi kehidupan yang abadi. Dengan memahami dan menghindari berbagai penyebab kelalaian ini, kita dapat meneguhkan komitmen untuk menjalani hidup dengan tujuan yang lebih mulia. Hidup ini hanyalah ujian sementara, dan kehidupan akhirat adalah yang sebenarnya abadi. 

Mari kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya persiapan untuk akhirat agar setiap langkah dan pilihan yang kita ambil dapat membawa kita mendekat kepada Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Post a Comment

0 Comments