Tadabur Al-Qur'an Menemukan Petunjuk dalam Menjauhi Larangan Allah





Al-Qur'an adalah sumber utama petunjuk bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan yang bermakna dan sesuai dengan kehendak Allah SWT. Salah satu aspek penting dari hubungan seorang Muslim dengan Al-Qur'an adalah melalui praktik tadabur, yaitu merenungkan, menghayati, dan memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Tadabur Al-Qur'an memainkan peran krusial dalam membimbing umat Muslim untuk menjauhi larangan Allah dan hidup sesuai dengan ajaran-Nya.


أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا


Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur’an? sekiranya al-Qur’an itu bukan dari sisi Allâh, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. [An-Nisâ’/4:82]


Tadabur Al-Qur'an: Pengertian dan Pentingnya

Tadabur Al-Qur'an bukanlah sekadar membaca ayat demi ayat tanpa memahami maknanya. Sebaliknya, tadabur melibatkan refleksi mendalam terhadap ayat-ayat Al-Qur'an, merenungi maknanya, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah proses yang membutuhkan ketenangan, konsentrasi, dan ketulusan hati.

Pentingnya tadabur Al-Qur'an dapat dilihat dari beberapa aspek:

  1. Pemahaman yang Mendalam: Melalui tadabur, seseorang dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Islam dan maksud dari ayat-ayat Al-Qur'an.

  2. Petunjuk Hidup: Al-Qur'an bukan hanya kumpulan kata-kata, tetapi juga petunjuk hidup bagi umat manusia. Tadabur membantu seseorang untuk menemukan petunjuk tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

  3. Menghindari Larangan Allah: Salah satu manfaat besar dari tadabur Al-Qur'an adalah membimbing umat Muslim untuk menjauhi larangan Allah. Dengan memahami ayat-ayat yang meneguhkan larangan dan hukuman atas perbuatan dosa, seseorang dapat menghindari perilaku yang tidak disukai oleh Allah.

  4. Penguatan Spiritual: Tadabur Al-Qur'an tidak hanya membantu dalam memahami hukum-hukum agama, tetapi juga memperkuat hubungan spiritual seseorang dengan Allah SWT. Ini membantu seseorang untuk lebih dekat dengan Sang Pencipta dan menguatkan iman.

Mempraktikkan Tadabur Al-Qur'an dalam Kehidupan Sehari-hari

Untuk mempraktikkan tadabur Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari, berikut beberapa langkah yang dapat diikuti:

  1. Buatlah Waktu Khusus: Tentukan waktu di mana Anda bisa fokus sepenuhnya pada tadabur Al-Qur'an. Bisa pagi setelah shalat Subuh atau sebelum tidur malam.

  2. Ciptakan Lingkungan yang Tenang: Pilihlah tempat yang tenang dan nyaman di mana Anda dapat merenung dengan konsentrasi.

  3. Baca dengan berulang-ulang: Baca ayat demi ayat dengan penuh perhatian. Tidak perlu terburu-buru, tapi fokuslah pada pemahaman. Salah satu faktor yang bisa membantu seseorang dalam merenungi makna al-Qur’an dan agar bisa merasakan keindahannya yaitu dia berhenti pada ayat-ayat yang menggugahnya, mengulangnya beberapa kali dan tidak melewatinya begitu saja. Dia memperhatikannya berulang kali sambil terus memikirkannya, terutama saat pikirannya sedang tenang tidak tersibukkan dengan perkara dunia dan penghalang-penghalang lainnya. Keadaan seperti ini biasanya jarang didapatkan kecuali ketika gelapnya malam tengah menyelimuti dunia. Oleh sebab itu, ketika menjelaskan firman Allah Azza wa Jalla :


    إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا


    Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. [Muzammil/73:6]


    Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhu mengatakan, “Wa aqwamu qîla, maknanya adalah waktu terbaik untuk memahami al-Qur’an.”[22]


    Sebagian Ulama salaf ada menunaikan shalat Tahajjud dengan membaca satu ayat sampai terbit fajar. Dan ini mereka lakukan karena mencontoh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Diriwayatkan dari Abu Dzarr Radhiyallahu anhu [23], dia mengatakan, ”Nabi pernah bangun (shalat malam) membaca satu ayat sampai pagi. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulang-ulanginya. Ayat tersebut adalah :


    إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ ۖ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ


    Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. [Al-Mâidah/5:118]


  4. Renungkan dan Pertimbangkan: Setelah membaca, renungkan makna ayat-ayat yang telah Anda baca. Pikirkan bagaimana pesan-pesan tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan Anda.Ini bisa dilakukan dengan membaca kitab-kitab tafsir al-Qur’an ringkas, seperti kitab Taisîr al-Karîm ar-Rahman Fi Tafsîr Kalâm al-Mannân karya Syaikh Abdurrahaman Sa’di rahimahullah dan kitab al-Misbâh al-Munîr fi Tahdzîb Tafsîr Ibnu Katsîr yang sudah dicetak dengan kata pengantar Syaikh Shafiyyu ar-Rahman al-Mubârakfûri.


    Jika tidak memahami, maka tidak mungkin bisa mentadabburi sebuah perkataan tanpa memahami maknanya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menuturkan, “Mentadabburi al-Qur’an tanpa memahami maknanya adalah hal yang tidak mungkin. Allâh Azza wa Jalla berfirman :


    إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ


     Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa al-Qur’an dengan berbahasa arab, agar kamu memahaminya. [5]


    Mengerti sebuah perkataan artinya adalah memahaminya. Dan sebagaimana sudah diketahui bersama bahwa maksud dari (diucapkannya-red) semua perkataan adalah agar dipahami makna-maknanya dan bukan sekadar (pengucapan-red) lafazh-lafazhnya saja. Jika begini faktanya, maka al-Qur’an lebih utama untuk dipahami.”[6]


    Hal senada diungkapkan oleh al-Qhadhi Iyas rahimahullah, “Orang-orang yang membaca al-Qur’an tanpa memahami tafsirnya ibarat satu kaum yang mendapatkan surat dari raja mereka di malam yang gelap sementara mereka tidak memiliki lampu penerangan, sehingga timbul rasa takut namun mereka tidak tahu isi surat itu. Sedangkan orang yang membaca dengan memahami tafsir al-Qur’an ibarat seseorang yang membawakan kepada mereka lampu penerangan sehingga mereka bisa membaca isi surat tersebut.

    5. Berdoa: Setelah selesai, berdoalah kepada Allah SWT untuk memberikan petunjuk dan kekuatan untuk mengamalkan ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari.


Tadabur Al-Qur'an adalah sebuah perjalanan spiritual yang tak pernah berakhir. Semakin seseorang mendalami Al-Qur'an, semakin dalam pula pemahaman dan ketaatan mereka kepada Allah SWT. Dengan merenungkan ayat-ayat-Nya, kita dapat menemukan petunjuk yang jelas dalam menjauhi larangan-Nya dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan penuh keikhlasan dan ketakwaan.


Post a Comment

0 Comments