
islamku
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dakwah sunnah atau dakwah salaf merupakan salah satu bentuk usaha untuk menghidupkan ajaran tauhid yang murni di tengah umat. Namun, tidak sedikit hambatan yang dihadapi oleh para da'i sunnah, baik berupa intimidasi, penghentian kajian, maupun tindakan-tindakan yang tidak adil. Bahkan, sering kali pemerintah terkesan membiarkan situasi ini tanpa memberikan perlindungan yang layak. Bagaimana seharusnya kita menyikapi hal ini?
Sunatullah dalam Dakwah: Jalan Para Nabi
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para nabi lainnya menghadapi ujian yang berat dalam menyampaikan dakwah tauhid. Dakwah yang menyeru kepada Allah dan mengajak umat meninggalkan kesyirikan selalu menghadapi penolakan dari sebagian masyarakat, bahkan dari para penguasa. Hal ini merupakan sunatullah, hukum yang telah ditetapkan oleh Allah bagi para pengemban risalah. Ketika seseorang menyampaikan kebenaran, ia akan mendapatkan dua respon: ada yang menerimanya dengan lapang dada, namun ada pula yang menolaknya bahkan memusuhinya.
Allah Ta'ala berfirman dalam Surah Al-‘Ankabut ayat 69:
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”
Sabar Kunci Keberhasilan dalam Dakwah
Ketika menghadapi hambatan, sikap sabar menjadi kunci utama. Para nabi dan sahabat juga pernah menghadapi ujian yang sangat berat. Keluarga Yasir, misalnya, disiksa hingga Sumayyah, ibu Ammar bin Yasir, wafat sebagai syahidah pertama dalam Islam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam hanya mampu menghibur mereka dengan sabda beliau, “Bersabarlah wahai keluarga Yasir, sesungguhnya tempat kalian adalah surga.”
Sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnu Qayyim rahimahullah dalam Madarijus Salikin, seorang yang berpegang teguh pada sunnah akan menjadi asing di tengah masyarakatnya. Mereka dianggap berbeda dalam aqidah, ibadah, bahkan muamalah mereka. Hal ini disebabkan karena umat terbiasa dengan penyimpangan dan adat istiadat yang menyimpang dari ajaran Islam.
Strategi dalam Menyikapi Hambatan
- Mulai dari Dasar dan Terus Bersabar
Dalam menyampaikan dakwah, penting untuk memulai dengan pengajaran yang dasar. Misalnya, mengajarkan kitab-kitab tauhid seperti Al-Ushul Ats-Tsalatsah dengan penjelasannya. Ini membantu masyarakat memahami dasar-dasar agama secara perlahan.
- Manfaatkan Hak sebagai Warga Negara
Jika ada pihak yang menghalangi dakwah secara tidak adil, para da'i juga memiliki hak sebagai warga negara untuk melaporkan tindakan tersebut melalui jalur yang benar. Hal ini sesuai dengan prinsip keadilan dalam Islam.
- Laksanakan Dakwah dengan Bijak dan Fleksibel
Jika dakwah di masjid tidak memungkinkan, para da'i dapat memanfaatkan rumah atau tempat lain yang aman. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memulai dakwahnya di rumah-rumah sahabat sebelum Islam tersebar luas.
- Optimisme terhadap Pertolongan Allah
Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya yang beriman dan sabar menghadapi kesulitan tanpa pertolongan. Dalam Surah Muhammad ayat 7, Allah berjanji:
“Jika kalian menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian.”
Beruntungnya Orang-Orang yang Asing
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Islam datang dalam keadaan asing, dan akan kembali menjadi asing sebagaimana mulanya. Maka beruntunglah orang-orang yang asing.”
(HR. Muslim).
Yang dimaksud dengan “orang-orang asing” adalah mereka yang memperbaiki kerusakan di tengah-tengah masyarakat yang telah menyimpang dari ajaran Islam. Mereka akan terus dianggap asing karena ajaran yang mereka bawa berbeda dengan kebiasaan masyarakat.
Dakwah adalah tugas mulia, namun penuh dengan ujian dan tantangan. Dalam menghadapi hambatan, kita harus bersabar, terus berikhtiar, dan tetap optimis terhadap janji Allah. Pertolongan Allah pasti datang pada waktunya, sebagaimana Allah memutar roda kehidupan di antara manusia. Jangan pernah berhenti mendakwahkan kebenaran meskipun terasa berat, karena setiap pengorbanan pasti akan dibalas oleh Allah dengan ganjaran yang besar.
0 Comments