Kisah Ibu Hamil Menderita Anemia dan Peran Bidan yang Mendampinginya

 



    Salah satu kisah mengharukan datang dari ibu hamil L (23 tahun) asal Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Dia menderita anemia dan mengalami kehamilan berisiko. “Saat pemeriksaan kehamilan minggu ke 33, bidan saya, Nurul Hanifa, memberi tahu saya bahwa kadar HB saya 9,6 gr/dl.


 Dia dengan sabar menjelaskan kepada saya risiko anemia selama kehamilan dan menunjukkan cara sederhana untuk meningkatkan kadar zat besi, “seperti makan hati sapi dan kacang merah dan menggabungkannya dengan vitamin C.” Hal ini dijelaskan saat menghadiri malam Penghargaan Bidan Generasi Lanjutan 2024.


  Anemia pada ibu hamil dapat menimbulkan masalah serius seperti depresi pasca melahirkan pada ibu setelah melahirkan. Selain itu, terdapat risiko perdarahan pascapersalinan, berat badan lahir rendah, dan bayi  prematur  anemia. Bahkan dapat menimbulkan akibat yang fatal – kematian janin.


 Anemia juga merupakan  masalah kesehatan terbesar di Indonesia dan jika tidak ditangani, dapat berdampak serius terhadap perkembangan generasi mendatang. Menurut data Kementerian Kesehatan RI tahun 2021, satu dari tiga anak di Indonesia menderita anemia. Kondisi ini dapat menghambat perkembangan otak, menyebabkan cacat motorik dan fisik, serta menyebabkan terhambatnya pertumbuhan.



 Berkat informasi dan nasehat bidan Nurul, kelahiran ibu hamil berinisial "L" ini berjalan lancar. Kondisi bayi  sehat dan normal. “Berkat bimbingan bidan saya, Nurul HB, saya bisa melahirkan bayi sehat dan normal dengan kenaikan berat badan 11,2 g/dl di usia kehamilan 38 minggu bidadari tanpa sayap,” kata Ibu L yang sedang hamil asal Desa Grogol, Sidoarjo, Jawa Timur.

 


Post a Comment

0 Comments